Apa itu sindrom kematian bayi mendadak dan penyebabnya? bagaimana mencegahnya?

Sindrom Kematian Bayi Mendadak:

Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) adalah ketika bayi biasanya meninggal mendadak saat tidur karena alasan yang tidak dapat dijelaskan, meskipun mereka tampak sehat di tahun pertama. Sindrom kematian bayi mendadak kadang-kadang disebut sebagai "cradle death".

Penyebab pasti kematian bayi mendadak tidak diketahui, tetapi diperkirakan disebabkan oleh kelainan di area otak bayi yang mengatur pernapasan dan kebangkitan. Meskipun semua bayi rentan, lingkungan tidur tertentu dan faktor lingkungan tampaknya meningkatkan risiko tersebut.

Salah satu cara terpenting untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak adalah dengan membaringkan bayi di tempat tidur dengan kasur yang kokoh dan sprei yang dikencangkan dengan baik. Tidak boleh ada barang lain seperti selimut, bantal, bantalan bumper atau mainan di dalam boks.

PENYEBAB KEMATIAN BAYI Mendadak:

Kombinasi faktor tidur fisik dan lingkungan yang membuat bayi rentan meningkatkan risiko kematian mendadak. Faktor-faktor ini dapat berbeda dari satu anak ke anak lainnya.

Faktor fisik

Faktor fisik yang terkait dengan SIDS adalah:

Kelainan otak. Fakta bahwa beberapa bayi terlahir dengan masalah otak membuatnya lebih mungkin meninggal karena SIDS. Pada sebagian besar bayi ini, area otak yang mengontrol pernapasan dan bangun saat tidur tidak berfungsi dengan baik.

Berat badan lahir rendah. Faktor-faktor seperti kelahiran prematur atau menjadi bagian dari kehamilan ganda dapat menyebabkan otak bayi tidak berkembang sepenuhnya. Oleh karena itu, kendali otak atas proses otomatis seperti pernapasan dan detak jantung akan semakin lemah.

Infeksi pernafasan. Kebanyakan bayi yang meninggal karena sindrom kematian bayi mendadak baru-baru ini mengalami flu yang berhubungan dengan masalah pernapasan.

Faktor lingkungan

Masalah pada gendongan atau posisi tidur bayi berkaitan dengan faktor lingkungan yang menyebabkan kematian bayi mendadak. Contoh faktor lingkungan adalah:

- Jangan berbaring tengkurap atau miring. Bayi yang berbaring telentang atau telentang bernapas lebih sulit daripada bayi yang berbaring telentang.

- Jangan tidur di permukaan yang lembut. Saluran pernapasan bayi mungkin terhalang saat berbaring telungkup di atas selimut berbulu atau selimut. Menutup kepala bayi dengan sesuatu seperti selimut juga berisiko.

- Jangan tidur dengan ibunya. Tidur sekamar dengan ibu dan ayah mengurangi risiko SIDS. Namun, tidur di ranjang empuk yang sama dengan orang tua dapat mencegahnya bernapas dengan nyaman.

FAKTOR RISIKO

Meskipun sindrom kematian bayi mendadak dapat terjadi pada bayi mana pun, para peneliti telah mengidentifikasi beberapa faktor yang meningkatkan risiko:

- Jenis kelamin Anda. Bayi laki-laki lebih mungkin meninggal karena SIDS.

- Umur. Bayi lebih rentan di bulan kedua dan ketiga.

Ras. Meskipun penyebabnya tidak sepenuhnya dipahami, bayi berkulit hitam, Amerika, India, atau Eskimo lebih mungkin mengembangkan SIDS.

- sejarah keluarga. Memiliki bayi yang meninggal dengan sindrom kematian bayi mendadak pada saudara kandung atau sepupu meningkatkan risiko.

Faktor risiko ibu:

Telah diamati bahwa beberapa faktor yang berasal dari ibu dan yang berhubungan dengan kehamilan juga meningkatkan risiko SIDS.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan ibu ini adalah:

Sang ibu berusia di bawah 20 tahun

Merokok

Penggunaan obat-obatan atau alkohol

Malnutrisi prenatal

Secara umum, tingginya jumlah orang yang berbagi ranjang yang sama, kasur empuk, bayi kecil, perokok, penggunaan alkohol dari orang tua yang berbagi ranjang, atau sangat lelah meningkatkan risiko kematian mendadak pada bayi. Selain itu, risiko SIDS lebih tinggi pada musim dingin dibandingkan pada bulan-bulan panas. Alasan terpenting untuk hal ini adalah orang tua berusaha memanaskan bayi dalam cuaca dingin agar bayi tidak sakit.

Infeksi pernafasan. Kebanyakan bayi yang meninggal karena sindrom kematian bayi mendadak baru-baru ini mengalami flu yang berhubungan dengan masalah pernapasan.

Langkah-langkah kematian bayi mendadak:

Tidak ada cara yang dijamin untuk sepenuhnya menghilangkan risiko kematian bayi mendadak, tetapi beberapa langkah akan membantu mengurangi dan mencegah risiko ini:

Menyusui: Studi menunjukkan bahwa menyusui bayi sedikit mengurangi risiko SIDS. Oleh karena itu, bayi harus diberi ASI eksklusif selama enam bulan pertama.

Berbaring telentang: Baringkan bayi telentang, bukan tengkurap atau menyamping. Jika babysitter akan merawat bayi, berhati-hatilah agar menggunakan cara ini.

Pilih kasur dengan baik: Pastikan tempat tidur bayi cukup kokoh dan tidak terlalu empuk. Kasur dan selimut yang empuk dan empuk dapat menghalangi bayi untuk bernapas. Untuk alasan yang sama, hindari meletakkan mainan dan bantal yang empuk di tempat tidur bayi.

Jangan terlalu panaskan bayi: Untuk menjaga bayi Anda tetap hangat, gunakan selimut yang tidak membutuhkan selimut ekstra. Biarkan selimut yang akan digunakan menjadi ringan. Pastikan selimut memanjang dari kaki bayi hingga setinggi bahu. Jangan menutupi kepala bayi Anda.

Bayi harus tidur sendiri di tempat tidurnya sendiri: Tempat tidur dewasa tidak aman untuk bayi. Celah antara tempat tidur dan dinding bisa berbahaya bagi bayi. Ada juga kemungkinan ibu secara tidak sengaja membalikkan bayi saat tidur atau selimut menjadi melilit bayi.

Menggunakan empeng: Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang menggunakan empeng memiliki risiko lebih kecil untuk mengalami sindrom kematian mendadak dibandingkan mereka yang tidak. Saat menggunakan empeng, disarankan untuk tidak menggunakan empeng pada bulan pertama agar bayi terbiasa dengan payudara ibu. Selain itu, dot tidak boleh direndam dalam makanan seperti madu, gula, selai dan diberikan ke mulut bayi. Empeng harus sering dicuci agar sariawan tidak berkembang. Menempatkan dot di mulut bayi sebelum tidur dapat mengurangi risiko SIDS. Jika bayi Anda tidak menginginkan empeng, coba lagi nanti.

Suhu lingkungan berbaring: Suhu tempat bayi berbaring harus disesuaikan agar nyaman dibilas dengan pakaian yang tidak tebal. Suhu ruangan normal 25 derajat akan sesuai. Kulit bayi tidak boleh panas saat disentuh, seperti sedang demam.

Postur kepala bayi yang benar: Tulang di kepala bayi yang baru lahir belum sepenuhnya mengeras dan menyatu. Oleh karena itu, meletakkan bayi telentang secara terus menerus meningkatkan risiko masalah gangguan bentuk kepala yang disebut "plagiocephaly". Untuk mencegahnya; Setiap hari saat bayi terjaga, ubah posisi minimal 5-6 menit dan tengkurap. Membaringkan bayi telungkup pada waktu-waktu tertentu dalam sehari dengan cara ini juga akan berkontribusi pada perkembangan otot leher dan punggung. Saat bayi tidur, ubah arah kepalanya secara berkala. Jika bayi didiagnosis dengan kelainan neurologis, perhatian lebih harus diberikan. Masalah plagiocephaly terkadang bisa hilang dengan sendirinya. Dalam beberapa penelitian, telah diamati bahwa tingkat plagiocephaly pada bayi dari 8 bulan menjadi 20 persen menurun menjadi 3 persen ketika mereka mencapai usia 2 tahun.

Khususnya selama enam bulan pertama, bayi disarankan untuk ditidurkan di kamar yang sama dengan orang tuanya, di ranjang terpisah berlantai keras, dengan punggung dan wajah terbuka.


$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found