Musuh kanker: Graviola

Buah bernama graviola yang tumbuh di hutan Amazon dan dikenal sebagai apel kayu manis di Turki ini menjadi harapan bagi penyakit kanker. Buah berduri hijau yang berasal dari Amerika Selatan disarankan lebih efektif daripada obat kemoterapi. Studi yang dilakukan di University of Florida, Western Reserve University dan King George Medical University di India membuktikan bahwa graviola sangat efektif untuk kanker.

10X KEKUATAN DARI KEMOTERAPI

Institut Kanker Nasional AS menyelenggarakan studi pertama untuk meneliti efek graviolan pada kanker pada tahun 1976. Dalam 20 uji laboratorium yang dilakukan sejak tahun 1970-an, hasilnya menunjukkan bahwa graviolan efektif dalam menyembuhkan kanker paru-paru, kulit, payudara, hati, usus besar, dan prostat. Salah satu hasil umum dari semua penelitian ini adalah bahwa graviola tidak membahayakan sel sehat. Graviola berutang fitur ini pada komponen sitotoksik yang dikandungnya. Kurangnya efek samping seperti rambut rontok, mual atau penurunan berat badan selama pengobatan dengan graviola, yang memperkuat sistem kekebalan, meningkatkan nilai obat dari buah ini. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Katolik Korea Selatan pada tahun 1996, graviola 10 kali lebih efektif melawan kanker daripada kemoterapi. Menurut artikel penelitian yang dipublikasikan di jurnal Natural Products, disebutkan bahwa dua zat aktif yang diperoleh dari biji graviola dapat membunuh sel tumor pada kanker prostat dan usus besar.

EFEK TERBUKTI

Dalam studi yang dilakukan oleh para ilmuwan yang bekerja di Universitas Accra di Ghana, efek ekstrak graviola pada kanker prostat telah diteliti. Dalam percobaan, dosis berbeda dari ekstrak graviola diberikan pada tumor prostat pada 20 tikus dengan interval 24, 48 dan 72 jam. 10 tikus dialokasikan sebagai kelompok kontrol. Pada akhir penelitian terbukti bahwa ekstrak graviola memiliki efek menghentikan perkembangan tumor pada prostat. Dalam tes, diumumkan bahwa graviolan menunjukkan hasil yang sangat baik dalam waktu 48 jam dan hampir semua sel tumor mati dalam waktu 72 jam. Dalam laporan penelitian tersebut disebutkan bahwa graviola mengurangi dan membunuh sel tumor.

PERINGATAN DARI AHLI

Selain memakan buah graviola, suku di hutan Amazon mengkonsumsi daun dan akar pohon ini dengan cara menghancurkan atau menyeduh tehnya. Ekstrak Graviola dijual secara komersial di luar negeri. Namun, para ahli kesehatan memperingatkan agar tidak menggunakan herbal yang dikatakan memiliki kekuatan penyembuhan pada graviola dan kanker, di luar kendali dokter.

WARNA laut


$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found