Apa itu kelaparan emosional? Bagaimana memperbaikinya?
Pernahkah Anda memperhatikan bahwa ada hubungan yang kuat antara kebiasaan makan Anda dan suasana hati Anda pada hari itu? Ada banyak faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan kita. Kita sering mendengar orang bertambah berat badan karena kelaparan emosional. Tidak ada kendala bagi orang-orang ini untuk mengendalikan rasa lapar emosional dan menurunkan berat badan jika mereka berolahraga. Pertama-tama, mari kita lihat apa itu kelaparan emosional dan kemudian periksa bagaimana kita bisa mengatasinya.
Apa itu kelaparan emosional?
Apa itu Kelaparan Emosional? Rasa lapar fisik tidak dimulai secara tiba-tiba, tetapi rasa lapar terjadi secara bertahap, tetapi rasa lapar muncul secara tiba-tiba pada rasa lapar emosional. Rasa lapar emosional tiba-tiba terasa seperti Anda harus menekannya, tetapi rasa lapar fisik bisa menunggu. Jika Anda makan untuk mengisi kekosongan emosional Anda, Anda akan terus makan meskipun perut Anda sudah kenyang. Sebaliknya, jika Anda benar-benar lapar, Anda berhenti makan saat perut sudah kenyang. Pernahkah Anda menganalisis emosi Anda setelah makan? Jika Anda merasa bersalah setelah makan, ingatlah bahwa Anda makan untuk memenuhi dorongan emosional Anda untuk makan. Setelah ledakan emosi, Anda bahkan mungkin muak dengan apa yang Anda makan. Ternyata pemakan emosional masih bisa merasa lapar meski mereka makan lebih banyak dari yang bisa mereka cerna. Bagaimana Kita Dapat Mengatasi Kelaparan Emosional? Sekarang kita tahu apa itu kelaparan emosional, mari kita lihat bagaimana kita bisa menghadapinya. Untuk menghentikan rasa lapar emosional, langkah pertama adalah berhenti dan bertanya pada diri sendiri apakah Anda benar-benar lapar. Jika jawaban atas pertanyaan ini adalah tidak, maka yang dibutuhkan hanyalah segelas air. Sebaliknya, jika jawaban dari pertanyaan ini adalah ya, tunggulah dan evaluasi seberapa lapar Anda. Anda dapat menilai tingkat kelaparan Anda hingga 1-10, 10 menunjukkan bahwa Anda sangat lapar. Pertanyaan lainnya adalah menentukan kapan terakhir kali Anda makan. Jika durasinya lebih dari 3-4 jam, itu mungkin merupakan indikator kelaparan fisik, dan penting untuk mengevaluasi krisis kelaparan. Tuliskan apa yang Anda makan selama beberapa hari dan bagaimana perasaan Anda sebelum dan sesudah makan. Ini penting untuk menilai pola lapar Anda. Sering kali, mengalihkan perhatian membantu mengatasi rasa lapar emosional. Anda bisa bermain dengan kucing Anda dan mengajak anjing Anda jalan-jalan. Anda bisa berjalan-jalan atau berenang. Tentu saja Anda bisa menonton film atau mendengarkan musik tanpa popcorn. Anda dapat menelepon teman-teman Anda dan membuat rencana. Ini adalah cara sederhana dan menyenangkan untuk mengalahkan rasa lapar emosional Anda. Pastikan Anda selalu makan makanan yang sehat dan seimbang. Makan setidaknya 4 sampai 5 kali sehari. Terlalu banyak jarak antara dua waktu makan dapat menyebabkan makan secara emosional. Tip terpenting, apa pun alasannya, adalah jangan melewatkan sarapan. Pastikan diet Anda kaya akan biji-bijian, sayuran, buah-buahan, protein tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak. Olahraga membantu dalam mengatur suasana hati, stres dan depresi. Untuk itu, sangat disarankan agar Anda rutin berolahraga secara rutin. Namun, jika Anda tidak cukup istirahat, ini akan memicu rasa lapar emosional Anda. Untuk alasan ini, Anda harus memberikan tidur yang cukup dan rutinitas olahraga bagi tubuh Anda untuk menghilangkan stres dan kelelahan sehari-hari. Jika Anda mengalah pada diri sendiri dan makan, ingatlah bahwa Anda bisa memulai awal yang baru keesokan harinya Menyalahkan diri sendiri tidak menyelesaikan masalah. Faktanya, itu membuat Anda stres dan membuat Anda makan lebih banyak, yang bisa berubah menjadi lingkaran setan. Mungkin perlu waktu untuk mengatasi masalah ini dan mencoba mengendalikan kebiasaan makan emosional ini, tetapi tidak sesulit kelihatannya.