Apa saja gejala migrain?
Tidak semua sakit kepala parah adalah migrain, dan sakit kepala bukan satu-satunya tanda migrain. Banyak gejala berbeda yang dapat mengindikasikan migrain, dari depresi hingga keinginan untuk makanan tertentu, dari hiperkativitas hingga nyeri leher.
Migrain kebanyakan terjadi pada masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa awal. Jika tidak diobati, serangan migrain bisa berlangsung hingga 72 jam.
GEJALA MANA YANG MENUNJUKKAN MIGRAIN?
Gejala migrain; Pra-gejala (gejala pembawa pesan) dibagi menjadi tiga kategori: aura dan gejala yang terlihat selama serangan.
Gejala Awal: Gejala perintis seperti sembelit, depresi, ngidam, hiperaktif, gugup, sakit leher dan menguap tak terkendali bisa dilihat 1-2 hari sebelum serangan migrain.
Meskipun gejala ini menonjol pada beberapa orang, beberapa mungkin melewati tahap migrain ini tanpa gejala yang jelas.
Aura: Aura dapat didefinisikan sebagai "atmosfer" sebelum migrain. Aura yang dapat terjadi baik sebelum dan sesudah migrain, peningkatan kepekaan terhadap cahaya dan suara / kebisingan, kilatan cahaya, beberapa perubahan dalam gerakan dan kemampuan bicara dapat terlihat.
Gejala fase aura lainnya adalah nyeri tusuk jarum dan kehilangan penglihatan pada lengan dan kaki. Kehilangan penglihatan dapat terjadi karena keburaman sebagian gambar, bintik buram berupa titik-titik pada gambar, dan deformasi zig-zag gambar.
Aura tidak terlihat pada setiap pasien migrain, dan migrain dibagi menjadi "dengan dan tanpa aura". Beberapa penderita migren hanya mengalami fase aura dan tidak mengalami sakit kepala yang mengikuti aura tersebut.
Menyerang: Selama serangan migrain, nyeri terjadi di satu atau kedua sisi kepala (nyeri sebagian besar terlihat di satu sisi kepala). Nyeri biasanya berdenyut-denyut.
Selama serangan, kepekaan terhadap cahaya, suara, dan terkadang bau bisa berkembang. Mual dan muntah sering terjadi selama periode ini. Penglihatan kabur, pusing dan pingsan dapat terjadi.
Jika tidak mendapat pengobatan migrain, serangan ini bisa bertahan hingga 3 hari.
